Panjalu Jayati Bonsai Kediri - Best In Class Prospek |
JAKMAS | Kediri, Sabtu 11 Mei 2024. Panjalu Jayati Bonsai Kediri merupakan kegiatan Pameran dan Kontes Bonsai Nasional ( PPBI ) Cabang Kediri dimulai tanggal 04-13 Mei 2024.
Bonsai adalah seni menanam pohon dalam wadah yang dangkal. Kata "bonsai" adalah istilah Jepang yang secara harfiah berarti "ditanam dalam wadah". Bonsai berasal dari praktik hortikultura Tiongkok kuno, yang kemudian dikembangkan kembali di bawah pengaruh Buddhisme Zen Jepang. Tepatnya parkir 3 Simpang Lima Gumul, Kediri Jawa Timur. Pameran ini menunjukkan potensi budidaya bonsai di Kabupaten Kediri dan sekitarnya.
"Peserta yang hadir dari 20 kabupaten dan kota di Indonesia, dibagi menjadi empat kelas prospek, pratama, madya, dan utama. Kategori prospek diikuti sekitar 500 peserta, pratama ada 350 peserta, sementara di madya dan utama sekitar 55 peserta," Ketua Pelaksana pameran Den Basito,
Paparan Den Basito "Ratusan bonsa tidak hanya berasal dari dalam wilayah Kediri Raya tapi juga dari wilayah lain di seluruh Indonesia. Mulai dari Kalimantan, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Situbondo. Para penghobi bonsai dari Jakarta, Bali, dan Sumatera juga turut hadir," tambahnya.
Ratusan bonsai ini, juga dinilai menentukan bonsai terbaik. Penilaian tersebut dilakukan selama dua hari yakni pada 7-8 Mei. Setelah dilakukan penilaian dewan juri, dari tiga kelas pratama, madya, dan utama diambil 10 terbaik.
Kemudian dari situ dilakukan kembali penilaian untuk menentukan tiga bonsai terbaik atau best in show. Dari gelar terbaik pertama diraih bonsai asal Surabaya, terbaik kedua berasal dari Cepu. "Dimenangkan bonsai dari kelas madya. Tidak harus kelas yang tinggi yang menang," Paparan
Bonsai dapat menarik energi kehidupan ke dalam ruangan dan dapat membagikannya kepada semua orang yang melewatinya. Sebagai fokus penglihatan dan daya hidup, tanaman bonsai dapat menebarkan kegembiraan dan kebahagiaan bagi semua yang melihatnya.
"Sangat luas biasa pameran bonsai juga termasuk sisi ekonomi. Saya harap masyarakat bisa terus mencintai dan menumbuh kembangkan bonsai sampai memiliki nilai ekonomi nilai miliaran," Pungkas Pimred Jakmas. (*)