Susilo bersama perangkat desa laporkan penemuannya ke Budorapar Kediri dan BPKW XI Trowulan. |
JAKMAS | Kediri 2 Agustus 2024. Susilo Djopen seorang spiritual dari Desa Jajar Wates Kediri yang hobi mancing, dan seperti biasanya siang itu, Susilo mancing dipinggir kali ditepi Desanya. Meski baru saja dengar cerita kalau baru saja terjadi angin bergemuruh dan ada tanah merekah disekitar pimggiran kali, tidak menyurutkan niat susilo untuk tetap mamcing.
Kamis Pon 25 Juli 2024 ketika itulah dipinggir kali tempat duduk mancing, susilo melihat keanehan karena banyak batu bata merah besar yang berserakan dan ketika diteliti diikuti alurnya ternyata bukan hanya dipinggiran kali saja tetapi, didalam dan diatas sisi kali terdapat gundukan tanah tertutup tanaman semak yang ketika di sibak ternyata tumpukan batu bata merah dan batu andesit terlihat makin banyak.
Saat itu juga susilo segera menemui perangkat Desa dan warga Jajar Wates Kediri untuk melihat langsung penemuannya itu, yang direngarai sebagai peninggalan sejarah purbakala. Bukan perangkat dan warga saja pada akhirnya bersama perangkat Desa, melaporkan penemuan tersebut kepada Budparora Kab. Kediri dan BPKW XI Trowulan.
Empat batu andesit berbentuk balok uk 30 cm x 15 cm, tiga batu berbenrtuk lingga patok dan batu nata merah ukuran besar dalam jumlah banyak tertata rapi dan kepingan gerabah, itu menunjukkan benar bahwa barang seperti adalah benda bersejarah, dan diduga untuk sementara ini bahwa benda trsebut peninggalan kerajaan Kadhiri peralihan ke Majapahit.