Yang Terlepas dari Pengamatan Dibangunnya Gerbang Gerbang Kejayaan Sudah Diawali.


JAKMAS | Mojokerto, Jum'at 27 September 2024. Prapanca.world. Pergerakan budaya sering diartikan naif hanya sebatas seni, yang sejati seni itu bagian kecil dari budaya. Budaya iru sendiri mencakup negitu kompleksnya dengan mahakarya seni dari setiap inci sendi kehidupan makhluk hidup di dunia ini. Apa batasan dari lingkup budaya itu? Menurutku tidak ada. Karena yang ada batasannya adalah pola pikir dan sudut pandang kita dan bukan pada sisi budayanya.

Terkadang bantak hal yang sangat penting dalam rangkaian bangkitnya budaya dan peradaban negri ini namun hal yang dianggap sepele dan bisa di katakan aahh biasa itu, nah sebenarnya hal itu adalah visual yang nyata dan penting. Contoh kecil wae, lihatlah berapa banyak beberapa tahun terakhir ini disetiap sudut Desa atau Dusun telah dibangun Gapura Gapura dengan design Majapahitan atau versi Kahuripan atau versi Singhasarian, tergantung letak wilayah dan inspirasi dari masyarakat yang ingin membangun Gapura di wilayahnya.

Diakui atau tidak apa yang terjadi itu adalah suatu Fenomena langka yang berani mengawalinya dan ketika sudah tersebar di mana mana menjadi peristiwa biasa,yang sejatinya tidak seperti itu. Sadar atau tidak kita telah digiring leluhur bangsa kita untuk melihat dan memahaminya. Meski dalam proses mengawalinya tentu tidak mudah menghadapi tantangan jaman yaitu banyak pola pikir dan sudut pandang yang berlawanan ditengah masyarakat mayoritas, itu fakta.

Begitu bangunan etnik dengan khas batu bata merah dibangun dengan indah, cantik dan megah, maka gambaran masa lalu kehebatan leluhur yang berkarakter adiluhung segera memenuhi otak kita, tetapi bagi yang berseberangan pemahaman yang terjadi adalah ketakutan ketakutan tak beralasan menurut kita. Ketakutan mereka tentang apakah kita akan kembali ke masa lalu, masa kerajaan yang berbeda keyakinan, berbeda pemerintahan atau berbeda ragam busana yang tidak sesuai jaman sekarang.. Wis pokok e banyak deh jenis ketakutan dan kekawatiran itu. Menurutku tentu tidak seperti itu kawan.

Pergeseran dan peralihan jaman itu perlu dihadapi denfan ketakutan dan kekawatiran yang berlebihan, kita tidak mampu menghadamgnya maka berdamailah dengan keadaan, belajar memahami keragaman dengan tidak menjadikan otak kita kolot, militan dan ortodoks.Semua peristiwa mencari jalannta sendiri meski terkadang tanpa sadar kita juga terlibat sebagai pelaku didalamnya.Terimalah ini semua sebagai anugerah yang indah agar hidup terisi dengan kegunaan yang bermartabat bila mencintai Negri dan Bangsa ini dengan tulus sebagai bhakti. Salam Rahayu


Previous Post Next Post