Prof. Dr. (H. C).) Dahlan Iskan Narasumber Gelar Saresehan Budaya Bimasakti Claket

Prof. Dr. (H. C).) Dahlan Iskan Narasumber Gelar Saresehan Budaya Bimasakti Claket.


JAKMAS | Mojokerto Jumat 20 Desember 2024. Agenda rutin gelar saresehan budaya  bertempat di Bimasakti Farm Claket Pacet Mojokerto, Jumat 20 Desember 2024 yang dimulai jam 19.30 wib sampai selesai. Suasana hujan tidak menghalangi kehadiran para undangan  budayawan,spiritual, akademisi, tokoh dan praktisi senidari barbagai daerah, antara lain dari Sumberbeji Jombang, dari Pandaan, dari Indrakila lereng gunung Arjuna, Pasopati dari Surabaya, Pasuruhan, Malang, Gresik, Sidoarjo dan Mojokerto sendiri nampak hadir Nanang Muni, Drs Kartiwi, Mbah Mulyono ketua dewan adat Mojopahit, mbah Topo, mbah Wisnu yang sempat meramaikan suasana mocopat dan tariannya, dan masih banyak yamg lain. 

Dengan tema Nilai Nilai Luhur Untuk Menggapai Kesuksrsan Dengan Jiwa Yang Tetap Tenang&, Bahagia, acara diawali dengan dikumandangkan gending gending jawa menyambut para tamu yang hadir, lagu Indonesia Raya, nampak diantara yang hadir adalah Kapolsek pacet Khoirul Umam, Norman Handito kadisbudpora kab Mojokerto, Forkopimca Pacet dan Hipmi Kab. Mojokerto. Sebagai tuan rumah Ibnu mengucapkan terimakasih kepada semua yang hadir dan mengapresiasi kegiatan yamg digelar di Yayasan Bimasakti Peduli Negri malam ini.

Dengan kehadiran Dahlan Iskan sebagai narasumber acara nampak terasa hidup dengan diskusi yang gayeng. Pemaparan tentang Nilai nilai luhur seperti yang disampaikan  akankah hal seperti masih fleksibel bila diterapkan dijaman milenial pada generasi milenal, atau nilai nilai luhur yang dimaksud benar mampu mengendalikan diri, menggapai tujuan,tercapainya keinginan dan membuat bahagia.

Sedangkan budaya di negri ini mengajarkan untuk sumeleh, nrima ing pandum dan tidak kemrungsung tetapi kita harus tetap nergerak berusaha untuk mencapai kesuksesan, yang berarti kita juga dituntut tetap tenang selalu bahagia agar mampu bersaing untuk mewujudkan keinginan atau sebaliknya, harus mampu bersaing mewujud kan keinginan dan itu disebut bahagia.

Ketika  acara usai ditutup dengan doa oleh Romo Dukun Sukarji dari Tengger, romo Putu dari Pasuruan dan Gus Dori dari Mbelor Mojokerto, dari Jakmas.com menyempatkan bertanya kepada Pak Dahlan, "Dengan adanya Kementrian kebudayaan di kabinet sekarang ini, apakah para budayawan bisa langsung mengakses ke kementerian pusat atau menunggu adanya departemen kebudayaan di propinsi dan kabupaten,?", maka spontan Pak Dahlan menjawab :" Anda anda ini tokoh budaya juga, yang langsung bisa mengakses ke Kementrian kenapa harus menunggu di propinsi dan kabupaten ada". 

Tentu saja jawaban itu adalah merupakan angin segar bagi perkembangan budaya didaerah untuk mendapat kan hak dan perhatian yang sama dari pemerintah.

Previous Post Next Post